Monday, November 9, 2015
8 Hal yang Harus di Perhatikan Dalam Memilih Tempat Magang
Magang bukanlah hanya sekedar untuk memperoleh nilai dan memenuhi syarat untuk mengikut ujian akhir. Namun, lebih dari itu hal esensi dari magang sebenarnya adalah wadah untuk mempromosikan kemampuan diri. Mempraktikkan ilmu yang sudah didapat di bangku sekolah/kampus ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Sangat bagus sekali jika Sahabat selalu menjadi pelajar terbaik di sekolah/di kampus. Sahabat hebat di segala bidang ilmu.
Tapi ingat, sekolah dan kampus bukanlah dunia sesungguhnya. Sekolah dan kampus hanyalah tempat sekumpulan masyarakat yang homogen. Orang-orang di sana semuanya, boleh dikatakan, hampir sama pemikirannya. Makanya, sahabat bisa menjadi yang terbaik.
Tapi, begitu Sahabat menghadapi masyarakat yang heterogen, bisa jadi pikiran dan mental Sahabat langsung down. Ternyata, Sahabat sama sekali tak ada apa-apanya.
Untuk memperkecil gap antara prestasi di sekolah dengan penerapannya di dunia kerja itulah maka dibutuhkan magang. Kita langsung turun ke lapangan untuk melihat, mempelajari, dan melakukan dengan dibimbing oleh orang-orang yang berpengalaman.
Sebetulnya banyak hal yang harus kita persipakan sebelum turun magang. Namun, di sini penulis hanya akan membahas tips memilih tempat magang. Karena ini merupakan hal yang sangat penting agar magang kita tepat sasaran, sukses, dan memuaskan.
Tak usah memperpanjang mukadimah, langsung saja kita cari tempat magang yang bagus.
Ayo Sahabat, ikuti penulis!
1. Carilah kantor yang lokasinya dekat dari tempat tinggal
Ini penting. Karena hal ini akan membuat Sahabat tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk biaya transportasi. Selain itu, Sahabat tak ingin selalu telat ke kantor 'kan? Masa masih magang sering telat!
2. Kalau bisa, ada keluarga kita bekerja di sana
Bukan bermaksud nepotisme. Tapi sudah menjadi kebiasaan pegawai senior suka memplonco anak magang. Disuruh ini itu yang tak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Apalagi kalau yang magang cewek cantik. Wah bahaya!! Tangan senior sering tersesat, grepe-grepe!
Tapi, kalau ada keluarga kita yang bekerja di sana hal seperti itu insya Allah tak akan terjadi.
3. Ada pekerjaan yang cocok dengan disiplin ilmu kita
Kita anak administrasi disuruh jadi sales, ga nyambung 'kan?
Kalau Sahabat mau belajar sesuatu yang baru, ga apa-apa juga sih. Tapi, artinya kita harus mulai dari 0 lagi. Ntar penilaiannya gimana tu?
Yang lebih parah, selama magang pekerjaannya cuma coffee dan copy. Pagi-pagi bikin kopi, dan tiap 5 menit disuruh photocopy. Ni magang atau jadi office boy?
4. Jelas tugas yang harus dikerjakan
Pekerjaan kamu di sini adalah phone handling, correspondence, mail handling, dan filing. Selain dari itu, bukan tugas kamu. Kamu boleh membantu pekerjaan lain, jika pekerjaan pokok kamu ini selesai!
Kalau begini kan jelas.
5. Kantornya bersih, aman, dan nyaman
Ini sudah sangat jelas. Kalau kantornya hebat, pasti aman dan bersih. Kalau kotor, ngapain magang di situ?!
6. Bisa mengembang karier
Kita dibimbing, tapi juga diberikan kepercayaan untuk memegang 1 pekerjaan. Sehingga kita bisa memilih metode mana yang paling tepat untuk menyelesaikannya. Kalau ini tak boleh, itu tak boleh, lalu apalah gunanya kita datang kek kantor?
7. Mudah-mudahan ada gaji/insentif/uang transport/uang makan siang
Sebagai anak magang kita memang tidak boleh terlalu banyak berharap. Ingat, kita menumpang belajar di sana. Tapi, coba bayangkan, bekerja 5-6 hari seminggu, 8 jam sehari, pekerjaan banyak.... masa tak ada uang lelah sama sekali. Kejam!
Tapi, biasanya ada ko. Tak usah khawatir. Pegawai kantor itu juga dulu pernah magang.
8. Pegawainya mau berbagi ilmu dan keterampilan
Ini yang paling asik. Kadang-kadang uang itu tidak ada apa-apanya bila dibanding dengan ilmu dan keterampilan yang kita dapatkan. Mereka suka sharing sama kita. Begitu juga sebaliknya, jika kita tau, kita yang share. Tapi ingat, kita berbagi, bukan mengajari! Anak magang jangan sombong!
9. Besar peluang diterima bekerja di kantor tersebut
Pada akhirnya, yang paling kita harapkan dari pelaksanaan magang itu adalah kalimat, "Dik, besok kalau sudah tamat melamar ke sini ya!"
Apalagi yang ngomong itu adalah direkturnya. Wuiiii....
Makanya, yang benar kerja. Kalau mereka cuma minta 1, kita kasi 2. Minimal, 1.5.
Magang itu sebenarnya asik kalau kita tak banyak ulah. Tapi, begitu kita banyak tingkah, magang menjadi waktu yang sangat menyengsarakan. Pasal 1, senior tak pernah salah. Pasal 2, jika senior salah kembali ke pasal 1.
Biarlah kita kurang ilmu tapi etika kita di senangi. Daripada kita hebat tapi sombong. Kata senior, "Kau makanlah ilmu Kau tu sendiri. Tapi, di sini jangan macam-macam, Kau!"
Mau kayak gitu?
Sangat bagus sekali jika Sahabat selalu menjadi pelajar terbaik di sekolah/di kampus. Sahabat hebat di segala bidang ilmu.
Tapi ingat, sekolah dan kampus bukanlah dunia sesungguhnya. Sekolah dan kampus hanyalah tempat sekumpulan masyarakat yang homogen. Orang-orang di sana semuanya, boleh dikatakan, hampir sama pemikirannya. Makanya, sahabat bisa menjadi yang terbaik.
Tapi, begitu Sahabat menghadapi masyarakat yang heterogen, bisa jadi pikiran dan mental Sahabat langsung down. Ternyata, Sahabat sama sekali tak ada apa-apanya.
Untuk memperkecil gap antara prestasi di sekolah dengan penerapannya di dunia kerja itulah maka dibutuhkan magang. Kita langsung turun ke lapangan untuk melihat, mempelajari, dan melakukan dengan dibimbing oleh orang-orang yang berpengalaman.
Sebetulnya banyak hal yang harus kita persipakan sebelum turun magang. Namun, di sini penulis hanya akan membahas tips memilih tempat magang. Karena ini merupakan hal yang sangat penting agar magang kita tepat sasaran, sukses, dan memuaskan.
Tak usah memperpanjang mukadimah, langsung saja kita cari tempat magang yang bagus.
Ayo Sahabat, ikuti penulis!
1. Carilah kantor yang lokasinya dekat dari tempat tinggal
Ini penting. Karena hal ini akan membuat Sahabat tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk biaya transportasi. Selain itu, Sahabat tak ingin selalu telat ke kantor 'kan? Masa masih magang sering telat!
2. Kalau bisa, ada keluarga kita bekerja di sana
Bukan bermaksud nepotisme. Tapi sudah menjadi kebiasaan pegawai senior suka memplonco anak magang. Disuruh ini itu yang tak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Apalagi kalau yang magang cewek cantik. Wah bahaya!! Tangan senior sering tersesat, grepe-grepe!
Tapi, kalau ada keluarga kita yang bekerja di sana hal seperti itu insya Allah tak akan terjadi.
3. Ada pekerjaan yang cocok dengan disiplin ilmu kita
Kita anak administrasi disuruh jadi sales, ga nyambung 'kan?
Kalau Sahabat mau belajar sesuatu yang baru, ga apa-apa juga sih. Tapi, artinya kita harus mulai dari 0 lagi. Ntar penilaiannya gimana tu?
Yang lebih parah, selama magang pekerjaannya cuma coffee dan copy. Pagi-pagi bikin kopi, dan tiap 5 menit disuruh photocopy. Ni magang atau jadi office boy?
4. Jelas tugas yang harus dikerjakan
Pekerjaan kamu di sini adalah phone handling, correspondence, mail handling, dan filing. Selain dari itu, bukan tugas kamu. Kamu boleh membantu pekerjaan lain, jika pekerjaan pokok kamu ini selesai!
Kalau begini kan jelas.
5. Kantornya bersih, aman, dan nyaman
Ini sudah sangat jelas. Kalau kantornya hebat, pasti aman dan bersih. Kalau kotor, ngapain magang di situ?!
6. Bisa mengembang karier
Kita dibimbing, tapi juga diberikan kepercayaan untuk memegang 1 pekerjaan. Sehingga kita bisa memilih metode mana yang paling tepat untuk menyelesaikannya. Kalau ini tak boleh, itu tak boleh, lalu apalah gunanya kita datang kek kantor?
7. Mudah-mudahan ada gaji/insentif/uang transport/uang makan siang
Sebagai anak magang kita memang tidak boleh terlalu banyak berharap. Ingat, kita menumpang belajar di sana. Tapi, coba bayangkan, bekerja 5-6 hari seminggu, 8 jam sehari, pekerjaan banyak.... masa tak ada uang lelah sama sekali. Kejam!
Tapi, biasanya ada ko. Tak usah khawatir. Pegawai kantor itu juga dulu pernah magang.
8. Pegawainya mau berbagi ilmu dan keterampilan
Ini yang paling asik. Kadang-kadang uang itu tidak ada apa-apanya bila dibanding dengan ilmu dan keterampilan yang kita dapatkan. Mereka suka sharing sama kita. Begitu juga sebaliknya, jika kita tau, kita yang share. Tapi ingat, kita berbagi, bukan mengajari! Anak magang jangan sombong!
9. Besar peluang diterima bekerja di kantor tersebut
Pada akhirnya, yang paling kita harapkan dari pelaksanaan magang itu adalah kalimat, "Dik, besok kalau sudah tamat melamar ke sini ya!"
Apalagi yang ngomong itu adalah direkturnya. Wuiiii....
Makanya, yang benar kerja. Kalau mereka cuma minta 1, kita kasi 2. Minimal, 1.5.
Magang itu sebenarnya asik kalau kita tak banyak ulah. Tapi, begitu kita banyak tingkah, magang menjadi waktu yang sangat menyengsarakan. Pasal 1, senior tak pernah salah. Pasal 2, jika senior salah kembali ke pasal 1.
Biarlah kita kurang ilmu tapi etika kita di senangi. Daripada kita hebat tapi sombong. Kata senior, "Kau makanlah ilmu Kau tu sendiri. Tapi, di sini jangan macam-macam, Kau!"
Mau kayak gitu?
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Pengunjung yang baik tidak akan meletakkan link hidup di kolom komentar!
Please dont put your link in comment box.