Thursday, July 28, 2016
Heboh... Di Prancis Ada Masjid Khusus Untuk Kaum Gay dan Lesbian
Masjid untuk kaum Gay dan Lesbian di Prancis |
Entah apa yang ada dalam benak Muhammed Lodavic Lutfi Zahed, seorang muslim yang juga aktivis gay Perancis berdarah Aljazair, entah dia betul-betul seorang muslim atau bukan, atau muslim yang hanya sekedar mencari sensasi, atau mungkin juga dia adalah seorang muslim yang sangat menyimpang. Pada hari Jumat, 30 November 2012, dia secara resmi membuka masjid yang diperuntukkan untuk kelompok gay dan lesbian. Tentu saja ini sangat bertentangan dengan hukum Islam.
Selain diperuntukkan untuk kaum gay dan transgender di masjid ini juga tidak memisahkan tempat sholat umat pria dan perempuan. Jadi, perempuan boleh shalat di saf laki-laki, begitu juga sebaliknya. Mereka shalat dalam saf yang bercapur aduk. Hal ini juga tentu saja sangat bertentangan dengan hukum Islam yang mewajibkan saf pria dan wanita terpisah. Jangankan ketika beribadah, dalam kehidupan sehari-hari pun pria dan wanita yang bukan muhrim haruslah dipisahkan tempatnya. Apalagi ketika menjalankan ibadah di masjid.
Celakanya lagi, di mesjid ini justru wanitalah yang didorong untuk menjadi imam memimpin shalat, dan laki-laki menjadi makmum yang sholat di belakangnya, bercampur di dalam saf bersama wanita.
Selain diperuntukkan untuk kaum gay dan transgender di masjid ini juga tidak memisahkan tempat sholat umat pria dan perempuan. Jadi, perempuan boleh shalat di saf laki-laki, begitu juga sebaliknya. Mereka shalat dalam saf yang bercapur aduk. Hal ini juga tentu saja sangat bertentangan dengan hukum Islam yang mewajibkan saf pria dan wanita terpisah. Jangankan ketika beribadah, dalam kehidupan sehari-hari pun pria dan wanita yang bukan muhrim haruslah dipisahkan tempatnya. Apalagi ketika menjalankan ibadah di masjid.
Celakanya lagi, di mesjid ini justru wanitalah yang didorong untuk menjadi imam memimpin shalat, dan laki-laki menjadi makmum yang sholat di belakangnya, bercampur di dalam saf bersama wanita.
Muhammed Lodavic Lutfi Zahed |
Pada awalnya mesjid ini hanya dibuka untuk melaksanakan shalat Jumat saja sekali seminggu. Namun pastinya apabila masyarakat Prancis lengah maka masjid ini akan dibuka untuk shalat lima waktu bagi kaum gay dan lesbian. Jamaahnya tentu saja akan terus bertambah, berdatangan dari luar Prancis.
Lutfi Zahed mengatakan ide untuk mendirikan masjid bagi kaum Lesbian Gay Bisexsual and Transgender (LGBT) ini muncul pada saat ia naik haji di Masjidil Haram. Menurutnya, di mesjid biasa banyak intimidasi yang diderita oleh pria gay dan wanita lesbian.
"Di dalam masjid biasa, wanita harus duduk di belakang dan mengenakan mukena dan pria gay takut akan ejekan maupun serangan fisik," jelasnya. Oleh karena itu Zahed memutuskan untuk mendirikan masjid ini agar kaum gay dan lesbian itu merasa aman menjalankan ibadah di masjid.
Hal lain yang menjadi motivasi Zahed mendirikan masjid ini adalah 2 tahun sebelumnya anggota muslim homosexual Perancis, yang diketuanya, hanya berjumlah 6 orang. Namun pada saat ini kelompok ini telah berjumlah 325 orang anggota, dan terus bertambah.
Tentu saja kehadiran masjid ini mendapat sambutan hangat bagi warga muslim Prancis yang kebetulan adalah kaum gay dan lesbian
Salah seorang jamaah yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa Prancis harus memiliki lebih banyak tempat semacam ini. Pada saat ini Perancis sangat kekurangan tempat seperti ini.
Pengelola Masjid Paris, Dalil Boubaker berkata, "Kami tidak menuding kaum homoseksual. Namun kami tidak bisa mengakui keberadaan mereka di komunitas kami."
Beberapa warga muslim Perancis ikut memberikan pendapat tentang pendirian masjid ini,
"Shalat adalah sebuah ritual. Anda tidak bisa semaunya menentukan cara melakukan shalat. Anda harus melakukannya seperti yang diperintahkan oleh Allah," kata Soufine.
"Tujuan para muslim ini mendirikan masjid untuk kaum gay dan lesbian adalah untuk mempromosikan Islam yang inklusif dan memiliki nilai-nilai progresif," kata peneliti di Institut Riset dan Studi tentang Arab dan Dunia Muslim, Florence Bergeaud-Blackler.
Muhammed Lodavic Lutfi Zahed dan Pasangannya |
Lutfi Zahed sendiri adalah seorang gay yang menikahi kekasihnya yang juga laki-laki muslim. Mereka melangsungkan pernikahan di Afrika Selatan, negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Apa pendapat Sahabat?
Apa pendapat Sahabat?
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Pengunjung yang baik tidak akan meletakkan link hidup di kolom komentar!
Please dont put your link in comment box.