Wednesday, June 29, 2016
Puluhan Pantun Lebaran. Sedih, Lucu, Formal, Semua Ada
Idul Fitri 1437 H akan datang dalam hitungan hari. Tradisi tahunan berulang kembali. Para pemudik mulai membanjiri, semua tempat pangkalan transportasi. Jauh jarak bukanlah halangan, untuk mengunjungi keluarga yang telah lama dirindukan. Siang dalam malam dalam perjalanan. Dengan maksud merayakan lebaran.
Kadang-kadang silaturahmi tak sempat dijalin. Maklum tiap hari melakukan kegiatan rutin. Hanya pesan singkat yang sempat terbikin. Meminta maaf lahir dan bathin.
Tradisi yang baik ini hendaknya dijaga. Sekarang, besok, lusa, bahkan selamanya. Apalah artinya hari raya. Jika bertemu bermasam muka. Maka melalui pesan singkat baiknya silaturahmi dijaga. Agar afdol berhari raya.
Sahabat semua yang kami cinta. Di bawah ini kami mencoba membuat pantun hari raya. Tak banyak, hanya puluhan saja. Sedih, lucu, formal, semua ada. Jika berkenan silakan dipakai, agar yang kusut kembali terurai.
Kadang-kadang silaturahmi tak sempat dijalin. Maklum tiap hari melakukan kegiatan rutin. Hanya pesan singkat yang sempat terbikin. Meminta maaf lahir dan bathin.
Tradisi yang baik ini hendaknya dijaga. Sekarang, besok, lusa, bahkan selamanya. Apalah artinya hari raya. Jika bertemu bermasam muka. Maka melalui pesan singkat baiknya silaturahmi dijaga. Agar afdol berhari raya.
Sahabat semua yang kami cinta. Di bawah ini kami mencoba membuat pantun hari raya. Tak banyak, hanya puluhan saja. Sedih, lucu, formal, semua ada. Jika berkenan silakan dipakai, agar yang kusut kembali terurai.
Baca juga : 10 Negara dengan Populasi Penduduk Muslim Terbesar di Dunia
Ini dia pantun yang dijanjikan
Kalau tersalah mohon betulkan.
Bergema takbir dihari raya
Diri terkenang kampung halaman
Terasa bibir hendak berkata
Tetapi hati berkata jangan
Gema takbir indah suara
Aidil fitri segera tiba
Nasib diri musyafir kelana
Tak bisa pulang raya bersama
Jangan melirik sidara rupawan
Kalau melihat boleh silakan
Bagi pemudik berhati di jalan
Berharap selamat ke tempat tujuan
Kita hanya insan biasa
Tidak terlepas dari dosa
Salah dan khilaf maaf dipinta
Saling bermaafan sesama kita
Ini dia pantun yang dijanjikan
Kalau tersalah mohon betulkan.
Bergema takbir dihari raya
Diri terkenang kampung halaman
Terasa bibir hendak berkata
Tetapi hati berkata jangan
Gema takbir indah suara
Aidil fitri segera tiba
Nasib diri musyafir kelana
Tak bisa pulang raya bersama
Jangan melirik sidara rupawan
Kalau melihat boleh silakan
Bagi pemudik berhati di jalan
Berharap selamat ke tempat tujuan
Kita hanya insan biasa
Tidak terlepas dari dosa
Salah dan khilaf maaf dipinta
Saling bermaafan sesama kita
Kalau ada percikan api
Tolong buang jauh ke laut
Kalau jangan sampai ke hati
Hanya kata sebatas mulut
Shalat Ied pakai kain pelikat
Pergi ke lapangan sesudah mandi
hari raya sudah dekat
baju baru belum di beli
Burung balam di pohon akasia
Duduk termenung di kala siang
Kalau khilaf hamba berkata
Tutur yang salah jangan dikenang
Hari raya akan menjelma
Makan kue jangan beremah
Lebih baik diam daripada berkata
Semoga semua mendapat hikmah
Sungguh indah tari melayu
Derap langkah rentak sembilan
Idul fitri di ambang pintu
Salah dan khilaf tolong maafkan
Ketupat terhidang di meja makan
Jangan lupa kuah bersantan
Mumpung sekarang hampir lebaran
Mohon maafkan segala kesalahan
Ke Tanjung Pinang naik bot
Sampai di pelabuhan lemparkan tali
Hati terkenang mulut menyebut
Orang dikenang tidak kembali
Lemak nian gulai nangka
Untuk hidangan berbuka puasa
Dimana gerangan dirimu berada
Rindunya hati ingin bersua
Naik sampan nak ke seberang
Pergi bersama dengan si dara
Hamba perantau di negeri orang
Jauh dari sanak saudara
Pergi merantau ke tanah batak
Pulang berhanyut hingga ke muara
Orang puasa awak tidak
Paling semangat berhari raya
Merambat sudah si ubi jalar
Biarkan sampai keluar pagar
Istirahatlah sambil baca istighfar
Membaca Alquran jadi penawar
Putri raja makan daging rendang
Nikmatnya jika di tambah kentang
Hari yang fitri telah datang
Habis gelap terbitlah terang
Aroma firdaus harum mewangi
Sebagai pengharum hari yang fitri
Hanya pesan mewakili diri
Tanda ingat di hari nan fitri
Merangkai kembang diikat tali
Jika di pandang indah sekali
Hari lebaran datang kembali
Mohon maaf sekali lagi
Buah nangka buah jambu
Buah rambutan mudah lekang
Maafkan atas segala dosaku
Sambut lebaran dengan hati riang
Gadis menyulam diatas kain
Seindah bunga dalam jambangan
Walau hanya pesan yg dikirimkan
Serasa kita berjabat tangan
Bingkai ketupat daun kelapa
Kelapa muda enak terasa
Satu Syawal hampir tiba
Mohon maaf atas salah dan dosa
Pengetahuan membawa kemajuan materi
Agama membawa pencerahan hati
Selamat hari raya Idul Fitri
Mohon maaf bila menyakiti
Siang hari kulit berminyak
Biar cerah diberi bedak
Ikhlaskan segala salah tindak
Biar lebaran hatiku enak
Kalau makan dengan lalap
Sudah pasti kita lahap
Jika pernah ada khilaf
Semoga masih ada maaf
Anak dara pergi sekolah
Waktu istirahat pergi ke kantin
Kalau ada kata yang salah
Mohon maaf lahir dan bathin
Sungguh cantik si baju merah
Dara bergelar Yang Mulia Datin
Jika saya punya salah
Mohon maaf lahir dan batin
Jaka Tarub bawa sisir
Jaka Tingkir melawan buaya
Jaka Sembung naik ojek
Nggak nyambung Jack.
Hehehe....
Untuk hidangan berbuka puasa
Dimana gerangan dirimu berada
Rindunya hati ingin bersua
Naik sampan nak ke seberang
Pergi bersama dengan si dara
Hamba perantau di negeri orang
Jauh dari sanak saudara
Pergi merantau ke tanah batak
Pulang berhanyut hingga ke muara
Orang puasa awak tidak
Paling semangat berhari raya
Merambat sudah si ubi jalar
Biarkan sampai keluar pagar
Istirahatlah sambil baca istighfar
Membaca Alquran jadi penawar
Putri raja makan daging rendang
Nikmatnya jika di tambah kentang
Hari yang fitri telah datang
Habis gelap terbitlah terang
Aroma firdaus harum mewangi
Sebagai pengharum hari yang fitri
Hanya pesan mewakili diri
Tanda ingat di hari nan fitri
Merangkai kembang diikat tali
Jika di pandang indah sekali
Hari lebaran datang kembali
Mohon maaf sekali lagi
Buah nangka buah jambu
Buah rambutan mudah lekang
Maafkan atas segala dosaku
Sambut lebaran dengan hati riang
Gadis menyulam diatas kain
Seindah bunga dalam jambangan
Walau hanya pesan yg dikirimkan
Serasa kita berjabat tangan
Bingkai ketupat daun kelapa
Kelapa muda enak terasa
Satu Syawal hampir tiba
Mohon maaf atas salah dan dosa
Pengetahuan membawa kemajuan materi
Agama membawa pencerahan hati
Selamat hari raya Idul Fitri
Mohon maaf bila menyakiti
Siang hari kulit berminyak
Biar cerah diberi bedak
Ikhlaskan segala salah tindak
Biar lebaran hatiku enak
Kalau makan dengan lalap
Sudah pasti kita lahap
Jika pernah ada khilaf
Semoga masih ada maaf
Anak dara pergi sekolah
Waktu istirahat pergi ke kantin
Kalau ada kata yang salah
Mohon maaf lahir dan bathin
Sungguh cantik si baju merah
Dara bergelar Yang Mulia Datin
Jika saya punya salah
Mohon maaf lahir dan batin
Jaka Tarub bawa sisir
Jaka Tingkir melawan buaya
Jaka Sembung naik ojek
Nggak nyambung Jack.
Hehehe....
(Pantun yang terakhir ini adalah milik Iwan "Bung Kelinci" Setiawan. Diambil dari buku tulisannya yang berjudul "Miskin Tapi Sombong")
***
Kami segenap redaksi Bacaan Populer mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H
Mohon maaf lahir dan Bathin
Bagi yang berangkat pulang kampung kami pesankan hati-hati di jalan
Semoga selamat sampai ke tujuan
Pastikan rumah sudah terkunci saat ditinggal lalu titipkan kepada tetangga
Supaya lebaran tahun ini lebih afdol.
Amin ya rabbal alamin.
Kami segenap redaksi Bacaan Populer mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H
Mohon maaf lahir dan Bathin
Bagi yang berangkat pulang kampung kami pesankan hati-hati di jalan
Semoga selamat sampai ke tujuan
Pastikan rumah sudah terkunci saat ditinggal lalu titipkan kepada tetangga
Supaya lebaran tahun ini lebih afdol.
Amin ya rabbal alamin.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Pengunjung yang baik tidak akan meletakkan link hidup di kolom komentar!
Please dont put your link in comment box.