9 Kota di Dunia yang Bakal Menjadi Kota Bebas Macet

Kemacetan lalu lintas menjadi masalah utama yang harus dihadapi oleh penduduk yang tinggal dikota-kota metropolis. Tak jarang masalah ini menyebabkan kerugian besar pada efisiensi waktu, bahan bakar, tenaga, dan tingkat stress. Masalah ini tidak hanya diderita oleh pemilik dan pengendara mobil saja, tetapi seluruh penduduk kota juga terkena dampaknya. 

Saat ini lalu lintas di kota London, Jakarta, dan New york, bergerak lebih lambat dari pengendara sepeda rata-rata. Sebuah kajian menyebutkan bahwa masyarakat Los Angeles menghabiskan waktu 90 jam dalam setahun terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Studi lain di Inggris menyebutkan bahwa pengendara mobil menghabiskan 106 hari dari hidup mereka untuk mencari tempat parkir.

Demi untuk menyelesaikan masalah yang rumit itu sekarang semakin banyak kota yang membuat aturan memperketat penggunaan mobil di daerah tertentu dengan menetapkan denda, menyediakan transportasi umum yang lebih baik, murah, dan nyaman, mendisain kota menjadi lebih baik, membuat aplikasi pendudukung, dan bahkan memberikan voucer kepada pemilik mobil yang mau meninggalkan mobil mereka di rumah pada jam-jam tertentu. 

Baca juga: 10 Negara Dengan Populasi Penduduk Paling Jarang

Berikut ini adalah daftar 9 kota yang memimpin pergerakan menuju kota dengan lingkungan bebas mobil.

1. Madrid, Spanyol

Pada tahun 2015 Madrid sudah memberlakukan area bebas mobil lebih dari 1 mil persegi di pusat kota. Dan area itu terus dikembangkan. Bagi masyarakat yang tinggal di dalam zona bebas mobil tersebut masih diperbolehkan untuk berkendara. Namun bagi orang luar yang akan masuk wilayah itu akan dikenakan denda sangat besar, lebih dari $100. Pemerintah kota berencana menjadikan Madrid sebagai kota pedestrian dalam lima tahun ke depan. Dua puluh empat jalan tersibuk di kota akan segera di rancang ulang untuk pejalan kaki.

2. Paris, Prancis

Pada awalnya pemerintah kota melarang penggunaan mobil dikarenakan polusi kabut asap melonjak tinggi. Dengan pelarangan itu polusi turun drastis sebesar 30 persen. Dan sekarang pemerintah berencana memberlakukan larangan tersebut secara permanen. Orang-orang yag tidak tinggal dilingkungan lokal sama sekali tidak dibenarkan mengemudi di zona bebas berkendara.
Pada tahun 2020, walikota berencana untuk melipatgandakan jumlah jalur sepeda di pusat kota. Saat ini 60 persen penduduk Paris tidak lagi menginginkan mobil untuk berkendara.

3. Chengdu, China

Adrian Smith dan Grodon Gill, arsitek yang berbasis di Chicago, diminta untuk mendesign pinggiran kota, atau kota satelit, agar setiap lokasi bisa ditempuh dalam 15 menit dengan berjaan kaki. Penggunaan mobil di kota satelit ini belum benar-benar dilarang. Tapi hanya disediakan setengah dari luas jalan. Untuk menghubungkan kota Chengdu dengan kota yang lebih besar terdekat disediakan angkutan umum. Diharapkan 80.000 orang dari populasi wilayah ini bisa pergi bekerja dengan berjalan kaki.
Proyek ini awalnya direncanakan selesai pada tahun 2020, tapi mungkin akan tertunda karena masalah zonasi.

Baca juga: 10 Negara dengan Populasi Penduduk Muslim Terbesar di Dunia

4. Hamburg, Jerman

Meskipun pemerintah kota tidak berencana untuk melarang penggunaan mobil dipusat kota tapi pemerintah terus berusaha mempermudah pejalan kaki dan bersepeda. Taman-taman hijau terus dikembangkan dan direncanakan akan selesai dalam 15 hingga 20 tahun ke depan. Sehingga memungkinkan untuk penduduk berjalan kaki atau bersepeda dimana saja. 40 persen dari wilayah kota akan dijadikan jaringan taman hijau.

5. Helsinki, Finlandia

Helsinki memang mengharapkan jumlah penduduknya melonjak selama beberapa dekade mandatang, tapi tidak dengan jumlah mobil. Pemerintah kota terus meningkatkan layanan angkutan umum. Sementara kota diperluas, masyarakat yang tinggal di pinggiran kebanyakannya masih menggunakan mobil untuk sampai ke pusat kota. Tapi pada tahun 2050 diharapkan tak satupun dari masyarakat pinggiran kita itu akan menggunakan mobil lagi. Kota akan menyediakkan trem dan kereta api.
Sebuah aplikasi baru dalam pengujian sekarang memungkinkan warga untuk langsung mendapatkan sebuah sepeda bersama, mobil, taksi, atau menemukan bus atau kereta api terdekat.

6. Milan, Itali

Pemerintah kota Milan akan mengirimkan voucer senilai 1.50 Euro kepada pemilik mobil yang bersedia meninggalkan mobil mereka di rumah mulai dari pukul 7.30 pagi - 7.30 malam. Voucer sebesar 1.50 Euro itu adalah jumlah yang tepat untuk digunakan dengan menggunakan bus, trem, kereta api, atau kereta bawah tanah.
Sebuah kotak yang terhubung ke Internet diletakkan pada dashboard setiap mobil untuk melacak lokasi mobil, sehingga tidak ada yang bisa menipu menggunakan mobil untuk pergi bekerja. 

Baca juga: 10 Sekolah yang Sangat Tak Biasa yang Pernah Ada di Dunia

7. Copenhagen, Denmark

Zona bebas mobil sudah diperkenalkan sejak tahun 1960 di kota ini, dan terus berkembang sebagai kita bagi pengendara sepeda. Kota ini menjadi kota paling ramah bagi pengendara sepeda di dunia. Ada lebih dari 200 mil jalur sepeda yang telah dibangun dikota ini. Jalur sepeda superhigways terhubung hingga ke pinggiran kota. Kota ini menjadi kota dengan tingkat kepemilikan mobil paling rendah di Eropa.
Kota ini menyediakan jumlah sepeda lebih banyak daripada jumlah warga yang ada. Dan dari 50 persen sepeda yang disediakan itu digunakan warga untuk pergi bekerja. 

8. Dublin, Irlandia

Pada tahun 2014 Dublin termasuk ke dalam daftar 10 kota paling padat di dunia. Tetapi nampaknya hal itu akan segera berubah. Kota ini berencana untuk secara bertahap menggeser arus lalu lintas, jalan-jalan tersibuk di kota akan dijadikan zona bebas mobil dengan menambah jalur sepeda, memperbesar trotoar, dan membangun jalur trem baru, yang akan mengubah kota ini menjadi kota yang lebih nyaman untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda.

9. Masdar City, United Arab Emirates

 

Baca juga: 10 Putri Kerajaan Tercantik dari Seluruh Dunia

Di kota ini warga dapat memanfaatkan salah satu angkutan cepat bertenaga listrik, otomatis atau sistem single-kabin, yang didukung sepenuhnya oleh energi terbarukan yang disediakan oleh pemerintah kota.
Di kota ini dirancang proyek bebas limbah dan bebas karbon seluas 2 mil persegi. Kota ini sepenuhnya memanfaatkan matahari, angin dan energi panas bumi.
Masdar City adalah gambaran sempurna untuk kota masa depan.