Monday, November 16, 2015

Inilah 5 Alasan Mengapa di Kampus Tidak Ada Bel

No comments :

Kampus merupakan tempat berkumpulnya orang-orang intelek. Sivitas akademika di kampus, rektor, dekan, dosen, dan mahasiswa, semuanya sudah dewasa. Mereka bisa memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri mereka sendiri. Tak perlu lagi harus selalu diingatkan tentang berbagai hal. Malah, akan terdengar sangat lucu jika ada seorang mahasiswa yang harus selalu diingatkan untuk menggosok gigi jika mau ke kampus.

Dunia kampus sangat berbeda dengan dunia pendidikan di sekolah. Di sekolah, guru selalu membimbing dan mengajari siswa tentang hal yang baik dan yang buruk. Hal ini untuk melatih mental, kepribadian, dan kedisiplinan siswa agar mau tunduk dan taat terhadap aturan yang berlaku. Sedangkan, mahasiswa sudah melewati fase itu. Jadi mahasiswa sudah terbentuk kepribadiannya. Bisa jadi dia adalah orang yang taat aturan, atau sebaliknya, dia orang yang suka melanggar aturan.

Di sekolah bel sangat diperlukan untuk mengingatkan siswa untuk segera masuk kelas, pergantian pelajaran, atau keluar kelas. Jika ada siswa yang telat masuk biasanya dikenakan sanksi. Tentu saja sanksi ini adalah untuk mendidik siswa agar taat aturan.

Sedangkan di kampus, hal seperti ini sudah tidak diperlukan lagi. Mahasiswa lebih dituntut untuk sadar diri. Jadi, karena alasan inilah bel sudah tidak diperlukan lagi di kampus. Sebab penekanannya bukan taat aturan, tapi kesadaran diri untuk menaati aturan. Walaupun pada kenyataannya ada beberapa dosen yang tetap memberikan sanksi bagi mahasiswa yang terlambat. Tapi tidak sebanyak guru di sekolah.

Sedangkan alasan-alasan lain mengapa di kampus sudah tidak diperlukan bel lagi bisa Sahabat baca di bawah ini:

1. Mahasiswa cukup dikasi jadwal perkuliahan

Tidak perlu lagi dipanggil-panggil dengan bel untuk masuk ruang kuliah. Sadar diri aja. Mau masuk tepat waktu silakan, terlambat silakan, tidak masuk kuliah juga silakan. Resiko tanggung masing-masing.

2. Kampus tidak sedisiplin sekolah dalam hal jadwal masuk dan keluar perkuliahan
Jadwal perkuliahan di kampus tidak sedisiplin jadwal sekolah. Dosen sering telat 1 jam, itu kenyataan. Makanya dosen tidak begitu peduli jika ada mahasiswa yang telat. Karena dia sendiripun sering telat.
Jadwal perkuliahan di kampus sering menggunakan waktu menyesuaikan, bukan WIB.

3. Jadwal masuk dan keluar perkuliahan sering tidak sama dengan lokal sebelah
Dikarenakan jadwal perkuliahan sering menyesuaikan, jadi waktu masuk dan keluarnyapun jadi tidak sama dengan lokal sebelah. Bayangkan jika ada bel, bisa-bisa mahasiswa menuntut untuk segera keluar.

4. Tingkat kesadaran mahasiswa untuk masuk perkuliahan lebih tinggi dibanding siswa
Mahasiswa bersedia menunggu dosen yang terlambat hingga 3 jam agar tetap bisa masuk kuliah. Walaupun penuh kekecewaan, tapi mereka tetap menunggu. Sedangkan siswa tidak suka menunggu bahkan hanya sebentar. Mereka lebih suka guru tidak masuk.

5. Tak ada piket yang menangani mahasiswa yang terlambat.
Jika ada bel, pasti kelihatan jelas beberapa mahasiswa yang terlambat. Lalu, siapa yang akan mencatat dan menghukum mereka? Karena, di kampus tidak ada piket yang bertugas untuk itu.
Kalau tidak dicatat dan dihukum, untuk apa pula ada bel? Biarkan saja dosen yang bersangkutan mengurusnya di ruang kuliah.

Nah Sahabat, itulah 5 alasan mengapa di kampus tidak ada dan tidak diperlukan bel.

No comments :

Post a Comment

Pengunjung yang baik tidak akan meletakkan link hidup di kolom komentar!
Please dont put your link in comment box.

reno test